5.29.2008

curhat saya

Bulan-bulan terakhir ini adalah bulan yang tersulit buat Indonesia... bener ga sih? Menurut prediksi saya, ini baru awal... masih ada lagi bulan-bulan sulit ke depan. Kalo diliat dari rencana Pemilu 2009, saya beranggapan kalo sekarang pejabat kami yang terhormat lagi giat-giatnya mengorup uang rakyat, kan mereka mau kampanye tahun depan??? Dapet dari mana dananya kalo nggak ngorup?

Kayanya saya udah bosan dan muak dengan semua janji-janji yang diimingi-imingi para pejabat yang terhormat. Semua itu hanya akal bulus mereka. Contoh, kita liat aja perbandingan kinerja Bapak yang terhormat SBY-JK dengan janji mereka di masa kampanye. Masih inget ga pas SBY nyanyi "Pelangi di Matamu" di hampir semua tempat yang didatanginya pada masa kampanye. Masih inget juga kan, SBY bikin album? Sempet gitu ya? Jadi presiden kok bukannya ngurusin negara, malah sempet2nya bikin lagu. Dalihannya adalah menghibur rakyat... hah! maaf ya pak, hiburan yang pas buat kami adalah BBM murah, sembako murah, pendidikan dan kesehatan gratis... buat apa kami dengarkan lagu2 bapak kalo perut kami lapar???

Saya, sebagai elemen mahasiswa sudah sering berunjuk rasa di depan istana negara, memperjuangkan hak rakyat kecil, berteriak-teriak, bernyanyi, dan menantang sang surya. Tapi saya merasa bahwa unjuk rasa kami hanya dianggap sebagai angin lalu. Aaahh... capek

saya jadi miris ketika saya mengikuti aubade (paduan suara) 100 th Kebangkitan Nasional di SUGBK. Semua mahasiswa UI 2007 diwajibkan mengikuti aubade tersebut. Yang bikin saya miris, ketika saya di meja absen, saya menulis nama, NPM, dan tanda tangan. Kami semua di beri ID card aubade dan tebak kami dikasi apa lagi? Selembar uang biru I Gusti Ngurah Rai! Hahahahaha... apa lagi ini??? Buat apaan kami diberi Rp. 50,000? Saya nggak enak menerimanya, karena menurut pandangan saya, anak UI, yang notabene sebagian besar adalah kalangan menengah, tidak pantas menerimanya. Mari kita akumulasikan... perkiraan peserta aubade adalah 5000 orang, masing2 dapet gocap... jadi dua ratus lima puluh juta rupiah... belum lagi transportasi Senayan-Depok PP pake bis eksekutif yang berjumlah mencapai 100 bis... belum lagi makan siang dan makan malam McD... sungguh sebuah kemewahan buat anak UI... banyak kok anak UI yang tergolong tajir mampus, anak pejabat, dll... pantes ga sih mereka dapet? mending duitnya dibagi-bagi buat warga miskin yang sekarang kelaparan....

memang, momentum 100 th harkitnas pantas dirayakan, tetapi apakah pantas kita bersenang2 di atas penderitaan orang lain? dana 2 milyar yang dikeluarkan untuk acara ini sungguh berlebihan... sungguh

Komentar: Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]